27 Juli 2022

Pembelajaran IPA Rasa Seni Budaya (Meningkatkan Budaya Menulis dan Kreativitas Siswa)

UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA MENULIS DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN CATATAN
HARIAN BERKREASI

oleh : Reevi Haryanto
SMPN 1 Kepahiang Provinis Bengkulu


A.      LATAR BELAKANG
Pendidikan pada saat dihadapkan pada tuntutan tujuan yang semakin canggih, semakin meningkat baik ragam, lebih-lebih kualitasnya. Dewasa ini peserta didik hanya tahu banyak fakta tetapi kurang mampu memanfaatkanya secara efektif. Sementara itu, pemerintah dan masyarakat berharap agar lulusan dapat menjadi pemimpin, manajer, inovator, operator yang efektif dan mampu beradaptasi terhadap perubahan (Karim, 2000). Oleh sebab itu beban yang diemban  guru sangat berat, karena gurulah yang berada pada garis depan dalam membentuk pribadi anak didik. Dengan demikian sistem pendidikan dimasa depan perlu dikembangkan agar dapat menjadi lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat dan tantangan yang akan dihadapi di dunia kerja di masa mendatang.
Tugas guru tidak hanya sekedar mengupayakan para peserta didik untuk memperoleh berbagai pengetahuan produk keterampilan. Lebih dari itu, guru harus dapat medorong peserta didik untuk dapat bekerja secara kelompok dalam rangka menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis, kreatif, cerdas, terbuka dan ingin tahu. Oleh sebab itu dalam kegiatan belajar mengajar perlu dikembangkan pengalaman-pengalaman belajar melalui pendekatan dan inovasi pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran IPA khususnya diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong peserta didik belajar aktif, baik fisik, mental-intelektual maupun sosial (kelompok) untuk memahami konsep-konsep IPA. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar serta terlibat secara aktif didalam pembelajaran (Kemdikbud, 2014)
Pada umumnya guru bidang studi sendiri terkesan enggan untuk memilih metode yang sesuai dengan materi ajar mereka, hal ini menyebabkan proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik dan peserta didik sendiri merasa bosan dan tidak termotivasi untuk balajar. Telah diketahui bersama bahwa dikalangan peserta didik telah berkembang pemikiran bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami  dan kurang menarik. Salah satunya kurangnya minat dan motivasi untuk mempelajari IPA dan merasa terpaksa atau hanya merupakan kewajiban saja. Untuk itu perlu dilakukan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kreativitas belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam  proses pembelajaran atau mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya dalam  ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas dan mempunyai kegemaran dan  menyukai aktivitas yang kreatif. Dalam kegiatan belajar mengajar anak yang memiliki kreativitas lebih mampu menemukan masalah-masalah dan mampu memecahkannya pula. Oleh karena itu guru perlu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik. Sehingga kreativitas, bakat dan minatnya dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya (Ainamulyana, 2012)
Kebiasaan menulis tidak datang dengan sendirinya. Pengembangan budaya menulis sejak dini akan mengantarkan anak menjadi orang yang gemar menulis sesuai hobi mereka. Budaya menulis merupakan suatu kebiasaan untuk menyampaikan pesan, menyampaikan pendapat dan membuat dokumentasi. Menulis juga dapat merangsang kreativitas anak. Menulis dapat mendidik anak kita menciptakan sesuatu. Menciptakan buah pikiran yang ada dalam otak peserta didik yang memunculkan ide-ide cemerlang. Menelurkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan sebuah pembelajaran kreatif agar kreatif menulis itu muncul ( http://ureport.viva.co.id).
Pembelajaran yang kreatif adalah pembelajaran yang mampu mendorong kreativitas dan memunculkan potensi siswa. Perlu terobosan baru dari guru-guru di sekolah untuk memunculkan kreativitas menulis. Untuk itu, para guru ditantang untuk mampu menciptakan proses pembelajaran yang mengelaborasi antara materi pelajaran teori dan praktik secara menarik. Oleh sebab itu penulis mencoba untuk membudayakan budaya menulis sehingga diharapkan kreativitas peserta didik akan muncul dari proses menulis itu dalam pelajaran IPA  di SMP Negeri 1 Kepahiang.

B.       MASALAH
Berdasarkan hasil observasi dilapangan dan perbandingan nilai rata-rata antar kelas VII di SMP Negeri 1 Kepahiang tahun 2015, kelas VII F adalah salah satu kelas yang memiliki peserta didik dengan kemampuan akademik yang masih rendah, motivasi belajar yang rendah,minat menulis kurang,  kurang aktif dalam proses pembelajaran dan  banyak  peserta didik yang sering tidak membuat tugas.
Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan mengefektifkan penggunaan buku catatan peserta didik. Selama ini buku catatan peserta didik semua pelajaran memiliki bentuk yang sama dan jarang dinilai oleh guru secara terus menerus. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada peserta didik yang tidak memiliki buku catatan yang lengkap. Oleh sebab itu guru dapat berkreativitas dengan mengoptimal pemanfaatan buku catatan peserta didk dengan memodifikasi dalam catatan harian berkreasi. Catatan harian berkreasi  adalah kumpulan catatan peserta didik  hasil pembelajaran yang dibuat dikertas polio dilengkapi dengan kreasi gambar yang dibuat oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan kreatifitasnya masing-masing. Sehingga  catatan  yang dibuat oleh peserta diidik akan tampak lebih menarik untuk dilihat dan dibaca oleh siapapun juga.
Untuk memuncul budaya menulis pada peserta didik  tentunya harus didukung oleh model penilaian yang memadai. Penilaian tidak hanya dilakukan sesaat akan tetapi harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan selama proses pembelajaran. Salah satu model penilaian alternatif yang dapat mengungkap seluruh aspek proses dan hasil belajar siswa adalah penilaian portofolio. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. (Kemdikbud, 2014).
Dari uraian di atas penulis mencoba untuk meningkatkan kreativitas dan budaya menulis peserta didik pada pelajaran IPA di kelas VII F  SMP Negeri 1 Kepahiang dengan menggunakan catatan harian berkreasi.

C.      CARA MENYELESAIKAN MASALAH
Menurut Jakop dan Saini (1994) dalam Yusthiana (2012), catatan harian adalah catatan sesorang tentang dirinya atau lingkungan hidupnya yang ditulis secara teratur. Catatan  harian adalah sebuah langkah untuk mengungkapkan emosi dan perasaan kita dan membantu kita untuk merawat pikiran kita. Juga dengan berkembangnya teknologi, catatan harian sekarang tidak hanya ditulis pada secarik kertas namun juga bisa berupa data di komputer atau notebook bahkan ada yang berupa fasilitas daring untuk menulis buku harian di Internet.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kreasi adalah hasil daya cipta; hasil daya hayal. Sedang berkreasi adalah menghasilkan sesuatu sebagai hasil buah pikiran, mencipta. Catatan pelajaran  adalah catatan  yang dibuat oleh siswa pada saat mengukuti pelajaran.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa catatan harian berkreasi adalah catatan yang dibuat oleh peserta didik pada saat mengikuti pelajaran yang menghasilkan sesuatu hasil buah pikiran yang dibuat secara teratur. Kebiasaan menulis catatan harian mempunyai dampak positif bagi penulis yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan penilaian portofolio peserta didik.
            Untuk meningkatkan kreativitas dan budaya menulis peserta didik maka selama mengikuti pelajaran IPA peserta didik ditugas untuk menulis hasil kegiatan pembelajaran dalam buku catatan harian berkreasi. Semua yang didengar, dilihat dan dirasakan oleh peserta didik selama kegiatan pembelajaran ditulis peserta didik dalam catatan harian berkreasi. Catatan harian berkreasi  adalah kumpulan catatan siswa  hasil pembelajaran yang di buat dikertas polio. Agar catatan harian yang dibuat lebih menarik, peserta didik dapat berkreasi dalam membuat catatan hariannya sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Catatan harian berkreasi yang dihasilkan oleh peserta didik dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya dinilai oleh guru sebagai portofolio. Hal ini dilakukan untuk memastikan  peserta didik menuliskan hasil kegiatan pembelajaran yang ia ikuti ke dalam catatan harian berkreasi. Dengan demikian tugas yang dibuat dalam catatan harian berkreasi tersebut dapat membiasakan peserta didik untuk menulis sehingga budaya menulis pada peserta didik dapat ditingkatkan. Penilaian yang dilakukan mencakup kreativitas pada buku harian dan kelengkapan data hasil pengamatan.
Untuk meningkat kreativitas dan budaya menulis pada peserta didik maka yang dilakukan oleh guru antara lain :
  • 1.    Menugas setiap peserta didik untuk  mempunyai catatan harian  berkreasi dan dibawa setiap jam pelajaran IPA
  • 2.      Menugas  peserta didik untuk menyiapkan alat tulis yang diperlukan misalnya pensil, spidol, mistar, kertas polio dan lain-lain
  • 3.      Membimbing peserta didik dalam membuat kreasi pada buku catatan hariannya sesuai dengan ide pada peserta didik
  • 4.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan presentasi dari hasil catatan berkreasi yang telah dibuat olehnya.
  • 5.      Memeriksa buku catatan harian berkreasi yang telah dibuat oleh peserta didik secara berkesinambungan
Dalam pembuatan catatan harian berkreasi  masih  ada  siswa yang catatan harian berkreasinya belum lengkap data hasil percobaanya serta tidak adanya kreativitas dalam pembuatan catatan harian agar tampilannya lebih menarik. Oleh sebab itu guru harus membimbing peserta didik agar catatan harian berkreasi yang  dibuat sesuai dengan yang diharapkan. Otak dibagi menjadi dua yaitu otak kiri dan otak kanan. Kedua sisi otak yang berbeda peran untuk perilaku berpikir yang berbeda pula. Otak kiri berperan dalam hal mengontrol tubuh bagian kiri, keterampilan angka, matematika/keterampilan ilmiah, menganalisa, objektifitas, menulis, berbicara, logika dan pertimbangan. Sedang otak kanan memiliki peran dalam hal mengontrol tubuh bagian kanan, bentuk tiga dimensi, musik/selera seni, penyatuan, subjetifitas, imajinasi, intuisi, kreatifitas dan emosi (http://www.carakhasiatmanfaat.com). Sehingga dengan penggunaan catatan harian berkreasi dalam pembelajaran IPA dapat menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak kanan pada peserta didik.
 Dengan menggunakan catatan harian berkreasi sebagai catatan peserta didik, maka dalam proses pembelajaran IPA peserta didik merasa :
1.    Proses pembelajaran IPA berlangsung dengan asyik,  menyenangkan dan mudah dimengerti
2.    Lebih rajin belajar, menulis, menggambar dan mewarnai serta mengkreasikan karyanya
3.    Dapat menjadi anak yang inovatif karena membuat otak menjadi kreatif.
4.    Dapat membuat kreasinya dalam catatan harian sesuai dengan  imajinasinya masing-masing
5.    Menjadi kreatif dan bisa menuangkan perasaan dan semoga IPA banyak disenangi oleh peserta didik yang lain
6.    Saat ulangan menjadi lebih faham karena catatan harian berkreasi dibuat sendiri oleh peserta yang membantu daya ingat
Kreativitas sangat penting dalam hidup, maka kreativitas itu perlu dipupuk sejak dini dalam diri peserta didik. Menurut Utami Munandar (2002) dalam Ainamulyana (2012) mengemukakan alasan pentingnya kreativitas antara lain:
1.       Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia. Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya.
2.       Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan.
3.       Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungan, tetapi terlebihlebih juga memberikan kepuasan kepada individu.
4.       Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini, kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara  tergantung pada sumbangan kreatif, berupa ideide baru, penemuanpenemuan, dan teknologi baru. Untukmencapai hal ini, sikap, pemikiran dan perilaku kreatif harus dipupuk sejak dini.
Menulis adalah keterampilan bahasa melalui lambang-lambang grafis berbentuk tulisan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain secara tidak langsung dan bertatap muka dan didapat dengan proses berlatih. Manfaat menulis adalah melatih seorang penulis dalam mengkomunikasikan gagasannya secara runut dan sistematis. Dengan demikian menulis membiasakan penulis dalam berpikir dan berbahasa secara tertib serta mendorong untuk terus belajar secara aktif (Wahyuningsih,R, 2011)
Dalam membuat catatan harian selama mengikuti pelajaran ada beberapa cara membuat catatan yang baik. Cara membuat catatan yang baik antara lain :
·      Dengarkan dengan seksama  penjelasan yang diberikan guru dan lakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja
·      Catat semua hasil pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran serta diskusikan  dengan anggota dalam satu kelompok.
·      Gunakan alat pewarna seperti  spidol warna-warni dan tambahan gambar sesuai dengan kemampuan agar tampilannya menarik
·      Gunakan tabel, diagram, skema, atau peta konsep untuk memudahkan mengorganisasi materi pembelajaran. 

D.      SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.        Simpulan
Salah satu upaya dalam meningkatkan kreativitas dan budaya menulis peserta didik pada pelajaran IPA di kelas VII F SMP Negeri 1 Kepahiang adalah dengan cara menggunakan catatan harian berkreasi. Catatan harian berkreasi adalah kumpulan catatan peserta didik  hasil pembelajaran yang di buat dikertas polio dilengkapi dengan kreasi gambar yang dibuat oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan kreativitasnya masing-masing.
Dengan menggunakan catatan harian berkreasi maka dalam proses pembelajaran IPA peserta didik merasa :
1.    Proses pembelajaran IPA berlangsung dengan asyik,  menyenangkan dan mudah dimengerti
2.    Lebih rajin belajar, menulis, menggambar dan mewarnai serta mengkreasikan karyanya
3.    Dapat menjadi anak yang inovatif karena membuat otak menjadi kreatif.
4.    Dapat membuat kreasinya dalam catatan harian sesuai dengan  imajinasinya masing-masing
5.    Menjadi kreatif dan bisa menuangkan perasaan dan semoga IPA banyak disenangi oleh peserta didik yang lain
6.    Saat ulangan menjadi lebih tahu karena catatan harian berkreasi dibuat sendiri oleh peserta didik yang membantu daya ingat

2.        Rekomendasi
Dari pengalaman yang telah dilakukan, maka penulis merekomendasikan beberapa hal antara lain :
1.      Guru IPA dapat berinovasi dalam rangka pengembangan kreativitas dan budaya menulis pada peserta didik
2.      Sekolah dapat menyiapkan kebutuhan peserta didik dalam rangka inovasi yang dilakukan oleh guru.
3.      Orang tua peserta didik dapat berperan aktif dalam memamantau perkembangan belajar peserta didik.

E.       PELAJARAN YANG DIPEROLEH
Dari kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas dan budaya menulis peserta didik, beberapa pengalaman atau pelajaran berharga yang  diperoleh adalah :
1.  Menemukan ide-ide baru dalam mengembangkan strategi yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.      Mengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan  dan berekspresi dalam berbagai tulisan.
3.      Penilaian portofolio yang dilaksanakan secara berkesinambungan dapat memperlihatkan dinamika kemampuan peserta didik melalui sekumpulan karyanya misalnya catatan harian berkreasi. Dengan demikian prestasi peserta didik dapat dipantau dengan jelas bagi oleh guru maupun orang tua.
4.    Proses pembelajaran yang dilakukan berpusat pada peserta didik  mendorong semangat belajar, dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik menjadi tahu sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan aktif, inovatif, kreatif efektif dan menyenangkan.
5.      Peningkatan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills)  bagi peserta didik.
6.      Menimbulkan inspirasi dan motivasi bagi guru yang lain untuk mencoba menerapkannya dalam rangka peningkatan karir guru untuk melakukan pengembangan diri

F.       DAFTAR PUSTAKA
Ainamulyana, 2012, Kreativitas Belajar Siswa, http://ainamulyanablogspot.com.
http://www.carakhasiat manfaat.com/artikel/perbedaan otak-kiri-dan-kanan.html)
Karim, 2000, Kurikulum Berbasis Kompetensi Pusat Kurikulum Balitbang, Depdiknas, Jakarta
Kemdikbud, 2014 Permendikbud nomor 58 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah, Kemendikbud, Jakarta
Kemdikbud, 2014, Permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah, Kemendikbud, Jakarta
Wahyuningsih, R, 2011, Peningkatan Keterampilan Menulis Buku Harian melalui Pembelajaran Kuantum dengan Teknik Peta Konsep dan Media Foto pada Siswa Kelas VII E SMPN 1 Ampel Gading, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Yusthiana, 2012, Keefektifan Media Buku harian dalam Pembelajaran Keterampilan Bercerita Siswa SMPN 3 Tepus, Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta








0 komentar:

Posting Komentar