Buku ini menceritakan petualangan seorang anak laki-laki bernama Hanif dalam mengenal salah satu puspa langka Indonesia yaitu Bunga Bangkai.
Sinopsis Buku.
Rejang:
Bungai kibut ade ba bungai langka, bungai paling lai nak dunio. Kelkeat tongkol ne pacok sapei duwai tumbak. Libea seludang ne nam sapei tengeak duai meter duwai depo. Bungai nyo sle, coa serai ngen bungai do luyen. Tiko si bedawen coa gen bungai ne.Tiko bebungai si coa gen dawen. Waktau si dong kmang, keluae mbau usuk awei mbau bukei kundei lem bungai. Mbau usuk yo mundang dalek teko.Dalek tmulung semerbuk bungai kibut. Bungai yo sego nam bebungai. Mbuk waktau do sapei duwai taun debat mako bebungai. Omor bungai dong kmbang siket kulo, kekiro 24 jam. Pun bungai kibut tmoak kundei umbai ne. Warno pun ne ijo titik-titik putiak. Bungai yo bi langka. Puco ne imbo penan idup ne bi dau usak. Muloi uyo maroba ite jemago bungai kibut yo mako si coa puneak.
Indonesia:
Bunga bangkai adalah salah satu puspa langka dan merupakan bunga terbesar di dunia dengan tinggi tongkol dapat mencapai 300 cm dan diameter seludang bunga sekitar 150 cm. Bunga ini unik dan berbeda dengan bunga yang lain. Saat tumbuhan sedang memasuki tahap berdaun maka tidak akan pernah terlihat ada bunganya. Pada waktu tumbuhan sedang memasuki tahap berbunga maka tidak akan pernah terlihat ada daunnya. Ketika mekar bunga bangkai mengeluarkan bau busuk seperti bau bangkai dan banyak lalat-lalat datang membantu penyerbukan. Bunga ini sulit untuk berbunga. Untuk menghasilkan bunga diperlukan waktu sekitar 1 atau 2 tahun sekali. Waktu bunga mekar cukup singkat yaitu sekitar 24 jam. Pohon bunga bangkai berupa tangkai daun yang tumbuh dari umbinya. Pohonnya berwarna hijau dengan bercak-bercak putih. Bunga ini terancam punah yang disebabkan rusaknya hutan sebagai tempat hidupnya. Mulai sekarang mari kita jaga bunga bangkai agar tidak punah.
0 komentar:
Posting Komentar