01 Juni 2022

Mengenal Bunga Bangkai Amorphophallus titanum Becc

             Bunga bangkai dalam bahasa latin disebut Amorphophallus yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “Amorphos” yang berarti “cacat, tanpa bentuk” dan “phallos” yang berarti “penis. Bunga bangkai raksasa merupakan tumbuhan semusim dan termasuk tumbuhan herba.


Umbi bunga bangkai berbentuk membulat agak gepeng, diameter sekitar 65 cm dan tinggi umbi sekitar 40 cm, berat umbi dapat mencapai 100 kg, permukaan agak kasar dan banyak terdapat asesoris seperti calon tunas, berwarma coklat muda, tidak mempunyai tunas samping.


 Daun tunggal (solitary), panjang tangkai daun dapat mencapai 5 m, dengan diameter 20 – 50 cm (pada bagian bawah), permukaan licin dan halus, berwarna hijau atau hijau gelap, terdapat totol-totol berbentuk oval sampai membulat, variasi dalam ukuran, berwarna hijau pucat. Helaian daun berbentuk elip melanset, panjang mencapai 40 cm, ujung meruncing, tepi daun rata, jika diraba seperti kulit, permukaan atas berwarna hijau, agak mengkilat



Bunga Amorphophallus titanum Becc dikategorikan sebagai bunga primitif. Pada umumnya bunga yang dikenal selama ini bukan bunga sebenarnya, melainkan sebagai pelindung dan untuk menarik serangga penyerbuk agar datang menyerbuki bunga betina. Bagian ini disebut dengan seludang, berwarna merah maroon atau merah keunguan. Bunga pada tumbuhan bunga bangkai yang sebenarnya adalah tersusun pada bagian yang menjulang ke atas atau disebut dengan tongkol. Secara keseluruhan istilah yang tepat untuk mengatakan bunga adalah perbungaan. 

Kedudukan bunga jantan dan bunga betina terpisah. Bunga betina terletak pada bagian dasar tongkol kemudian diatas bunga betina baru tersusun bunga jantan. Di atas bunga jantan adalah bagian yang disebut dengan appendiks, yaitu bunga jantan yang steril. Bunga betina tidak mempunyai kelopak dan perhiasan sedangkan bunga jantan memiliki posisi kepala sari berbentuk kotak dan menempel pada tongkol (KemLHK, 2015).











1 komentar: