Bunga bangkai dalam bahasa latin disebut Amorphophallus yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “Amorphos” yang berarti “cacat, tanpa bentuk” dan “phallos” yang berarti “penis. Bunga bangkai raksasa merupakan tumbuhan semusim dan termasuk tumbuhan herba.
Umbi
bunga bangkai berbentuk membulat agak gepeng, diameter sekitar 65 cm dan tinggi
umbi sekitar 40 cm, berat umbi dapat mencapai 100 kg, permukaan agak kasar dan
banyak terdapat asesoris seperti calon tunas, berwarma coklat muda, tidak
mempunyai tunas samping.
Bunga
Amorphophallus titanum Becc dikategorikan sebagai bunga primitif.
Pada umumnya bunga yang dikenal selama ini bukan bunga sebenarnya, melainkan
sebagai pelindung dan untuk menarik serangga penyerbuk agar datang menyerbuki
bunga betina. Bagian ini disebut dengan seludang, berwarna merah maroon atau
merah keunguan. Bunga pada tumbuhan bunga bangkai yang sebenarnya adalah tersusun
pada bagian yang menjulang ke atas atau disebut dengan tongkol. Secara
keseluruhan istilah yang tepat untuk mengatakan bunga adalah perbungaan.
Kedudukan
bunga jantan dan bunga betina terpisah. Bunga betina terletak pada bagian dasar
tongkol kemudian diatas bunga betina baru tersusun bunga jantan. Di atas bunga
jantan adalah bagian yang disebut dengan appendiks, yaitu bunga jantan yang
steril. Bunga betina tidak mempunyai kelopak dan perhiasan sedangkan bunga
jantan memiliki posisi kepala sari berbentuk kotak dan menempel pada tongkol
(KemLHK, 2015).
Semoga dapat terus dilestarikan
BalasHapus